Buku Cetak
Pemantapan pendidikan politik pemilih pemula guna peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia
Penelitian ini berjudul “Pemantapan Pendidikan Politik Pemilih Pemula Guna Peningkatan Kualitas Demokrasi di Indonesia”. Latar belakang penulisan berangkat dari urgensi pendidikan politik dalam rangka menyongsong Pemilu Serentak 2024, di mana pemilih pemula dan muda memiliki jumlah signifikan dan berpotensi besar dalam menentukan arah demokrasi Indonesia. Namun, rendahnya pemahaman politik serta sikap apatis yang berkembang menjadi tantangan serius. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi aktual pemahaman politik pemilih pemula, proyeksi kontribusinya dalam pemilu, serta merumuskan strategi pemantapan pendidikan politik bagi kelompok ini demi terwujudnya demokrasi yang berkualitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, and Legal), serta menggunakan perspektif ketahanan nasional. Penelitian ini mengacu pada teori demokrasi dan pemilu (Baechler), pendidikan politik (Kantaprawira), serta partisipasi politik (Milbrath). Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, telaah regulasi, analisis data sekunder dari BPS dan KPU, serta kajian terhadap lingkungan strategis nasional, regional, dan global. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengevaluasi efektivitas dan tantangan pendidikan politik bagi pemilih pemula.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat lonjakan jumlah pemilih muda, partisipasi politik belum optimal akibat rendahnya literasi politik, dominasi disinformasi di media sosial, serta lemahnya peran institusi politik dalam edukasi. Pendidikan politik yang terstruktur, inklusif, dan adaptif terhadap karakter generasi muda menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kesadaran politik dan memperkuat demokrasi. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan demokrasi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan politik bagi pemilih pemula. Oleh karenanya, sinergi antar pemangku kepentingan diperlukan dalam membangun ekosistem pendidikan politik yang berkelanjutan.
Kata kunci: pendidikan politik, pemilih pemula, demokrasi, partisipasi politik, pemilu 2024.
Tidak tersedia versi lain