Buku Cetak
Pencegahan politik identitas dalam pemilu guna meningkatkan persatuan kesatuan bangsa
Penelitian ini berjudul “Pencegahan Politik Identitas Dalam Pemilu Guna Meningkatkan Persatuan Kesatuan Bangsa”. Berangkat dari keprihatinan terhadap maraknya penggunaan politik identitas dalam kontestasi demokrasi, terutama menjelang Pemilu 2024. Fenomena ini dikhawatirkan mengancam kohesi sosial dan memperdalam polarisasi masyarakat akibat eksploitasi identitas primordial seperti suku, agama, ras, dan golongan (SARA). Rumusan masalah yang diangkat mencakup akar penyebab munculnya politik identitas, dampaknya terhadap persatuan nasional, serta upaya strategis untuk mencegahnya. Penelitian ini bertujuan memberikan kontribusi pemikiran dan solusi untuk memperkuat integrasi bangsa dalam menghadapi tantangan politik identitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan metode kajian literatur (desk study) serta pengumpulan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), dengan landasan teori politik identitas dari Fukuyama dan Castells, teori partai politik, nasionalisme, serta konsep ketahanan nasional. Penelitian juga mempertimbangkan regulasi terkait pemilu, dinamika lingkungan strategis global-regional-nasional, dan pengalaman empirik dalam penyelenggaraan pemilu sebelumnya di Indonesia.
Hasil kajian menunjukkan bahwa politik identitas dalam pemilu berakar pada perasaan ketidakadilan, manipulasi elite politik, lemahnya literasi politik, serta penggunaan media sosial secara negatif. Politik identitas berdampak pada polarisasi sosial, konflik horizontal, dan penurunan kepercayaan publik terhadap demokrasi. Oleh karena itu, strategi pencegahan harus bersifat sistemik dan kolaboratif, melibatkan regulasi yang tegas, peran partai politik yang beretika, peningkatan literasi politik, serta partisipasi aktif generasi muda dan masyarakat sipil dalam menjaga integrasi bangsa. Politik yang berorientasi pada adu gagasan, bukan sentimen, menjadi fondasi penting menuju demokrasi yang sehat dan berkeadaban.
Kata Kunci: politik identitas, pemilu 2024, persatuan bangsa, demokrasi, polarisasi sosial, strategi pencegahan.
Tidak tersedia versi lain