Buku Cetak
Peningkatan kemampuan informasi guna mencegah disinformasi dalam rangka memperkuat ketahanan nasional Singapura
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Informasi Guna Mencegah Disinformasi dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Nasional Singapura”. Latar belakang penelitian ini adalah meningkatnya ancaman disinformasi dan berita palsu di era transformasi digital, yang berpotensi melemahkan institusi demokrasi, memperuncing polarisasi sosial, dan merusak ketahanan nasional, khususnya di negara multiras dan multikultural seperti Singapura. Penelitian ini mengkaji bagaimana kerangka Pertahanan Total (Total Defence) Singapura dapat diperkuat melalui peningkatan kemampuan informasi yang adaptif. Rumusan masalah utama yang dibahas adalah bagaimana meningkatkan kemampuan informasi nasional secara optimal guna menghadapi disinformasi sebagai ancaman multidimensi terhadap pilar-pilar ketahanan nasional Singapura. Tujuan penelitian ini adalah memberikan rekomendasi strategis bagi pembuat kebijakan dalam merancang tata kelola informasi yang kuat dan kolaboratif.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan literatur dan studi kebijakan, ditopang oleh teori pembangunan nasional, ketahanan nasional (Asta Gatra), literasi informasi, serta konsep keamanan non-tradisional. Data dikumpulkan dari sumber terbuka, dokumen hukum nasional Singapura (seperti POFMA dan FICA), serta studi kasus domestik dan global terkait ancaman disinformasi. Landasan pemikiran disusun dalam kerangka Paradigma Nasional Singapura (Survival–Security–Success) dan didukung oleh analisis terhadap faktor eksternal dan internal yang memengaruhi ekosistem informasi nasional. Teori “Sense–Deter–Collaborate” digunakan untuk mengusulkan model pembangunan kapasitas informasi nasional berbasis multi-pemangku kepentingan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disinformasi merupakan ancaman nyata terhadap semua pilar Ketahanan Nasional Singapura, khususnya pada aspek sosial, digital, dan psikologis. Kesimpulan utama menyatakan bahwa peningkatan kemampuan informasi harus dilakukan secara menyeluruh melalui tata kelola informasi yang dinamis, kolaborasi Penta-Helix (pemerintah, masyarakat, swasta, media, dan LSM), penguatan literasi digital, serta diplomasi informasi lintas negara. Rekomendasi strategis diarahkan pada pembentukan ekosistem informasi yang resilien guna menjaga kedaulatan, kohesi sosial, dan ketahanan nasional Singapura di era digital.
Kata Kunci: disinformasi, kemampuan informasi, ketahanan nasional, Total Defence, Singapura, literasi digital, tata kelola informasi.
Tidak tersedia versi lain