Buku Cetak
Optimalisasi Pembangunan Kawasan Perbatasan RI-Malaysia sebagai Penyangga Ibu Kota Nusantara guna Memperkokoh Ketahanan Nasional
Penelitian ini berjudul “Optimalisasi Pembangunan Kawasan Perbatasan RI–Malaysia sebagai Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) Guna Memperkokoh Ketahanan Nasional.” Permasalahan utama yang dikaji adalah belum optimalnya pembangunan kawasan perbatasan RI–Malaysia, baik dari aspek fisik maupun non-fisik, yang berdampak pada ketimpangan kesejahteraan, potensi kerawanan keamanan, serta rendahnya indeks ketahanan nasional di beberapa wilayah perbatasan. Latar belakang penelitian didasari oleh perubahan Center of Gravity Indonesia akibat perpindahan Ibu Kota Nusantara ke Kalimantan Timur, sehingga dibutuhkan integrasi pembangunan perbatasan sebagai buffer zone strategis bagi IKN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi aktual, tantangan, serta merumuskan strategi optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan RI–Malaysia guna memperkuat ketahanan nasional.
Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang didukung oleh analisis regulasi, data empiris, dan kerangka teoretis. Teknik analisis mengacu pada teori optimalisasi, teori pembangunan, teori perbatasan Martinez, Teori Center–Periphery Friedmann, konsep pembangunan berkelanjutan, teori ketergantungan, teori kerja sama internasional, serta pendekatan PESTEL dalam membaca dinamika lingkungan strategis. Data dianalisis melalui integrasi fakta pembangunan fisik, capaian IPKP, indeks ketahanan nasional, kondisi PLBN, status Outstanding Boundary Problems (OBP), serta peran PKSN dalam mendukung pembangunan perbatasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan kawasan perbatasan RI–Malaysia masih belum optimal, ditandai dengan keterbatasan infrastruktur dasar, tertundanya pembangunan beberapa PLBN, rendahnya capaian IPKP pada sejumlah PKSN, serta masih adanya sembilan titik OBP yang belum terselesaikan. Kondisi ini berdampak pada ketangguhan kawasan perbatasan yang berada pada kategori “cukup tangguh” hingga “kurang tangguh.” Penelitian menyimpulkan bahwa optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan sebagai penyangga IKN memerlukan pendekatan terpadu melalui percepatan pembangunan fisik dan non-fisik, penyelesaian OBP, pemantapan keamanan perbatasan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, penguatan konektivitas, serta harmonisasi kebijakan pusat-daerah. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan nasional secara lebih komprehensif.
Kata kunci: perbatasan, Ibu Kota Nusantara, ketahanan nasional, PLBN, OBP, pembangunan kawasan.
Tidak tersedia versi lain